LIMBAH KIMIA

LIMBAH KIMIA

Beberapa kelebihan proses pengolahan kimia antara lain dapat menangani hampir seluruh polutan anorganik, tidak terpengaruh oleh polutan yang beracun atau toksik, dan tidak tergantung pada perubahan konsentrasi. Namun, pengolahan kimia dapat meningkatkan jumlah garam pada effluent dan meningkatkan jumlah lumpur.

Tahap-tahap pengolahan kimia

  1. Equalisasi
  2. Netralisasi
  3. Koagulasi dan flokulasi
  4. Sedimentasi

Prinsip yang digunakan untuk pengolahan kimia limbah cair adalah menambahkan bahan kimia (koagulan)  yang dapat mengikat bahan pencamar yang dikandung air limbah, kemudian memisahkannya (mengedapkan atau mengapungkan).

Kekeruhan dalam air limbah dapat dihilangkan melalui penambahan atau pembubuhan sejenis bahan kimia yang disebut koagulan. Pada umumnya bahan sepeti alumunium sulfat (tewas),  fero sulfat, poli ammonium khlorida atau poli  elektrolit organic dapat digunakan sebagai koagulan.  Dalam pengolahan  limbah cair ini, hal yang penting harus diketahui adalah jenis dan jumlah polutan yang dihasilkan dari proses produksi. Umumnya zat pencemar industry tekstil terdiri dari tiga jenis yaitu padatan terlarut, padatan kolidal, dan padatan tersuspensi.

Dalam Proses Pengolahan Kimia, kami dari PT banyu Biru siap untuk berkerja sama bagi Industri – industri yang membutuhkan, yang akan dikerjakan dengan maksimal dan memenuhi standar dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah.

Hubungi :

(Fivdika Heyden)

0811 2345 986
0815 7339 9999

Pengolahan Limbah Kimia Oleh PT. Banyu Biru Berkah Sejati

Pengolahan Limbah Kimia

Proses pengolahan kimia digunakan dalam instalasi  air bersih dan IPAL. Pengolahan secara kimia pada IPAL biasanya digunakan untuk netralisasi limbah asam atau basa, memperbaiki proses pemisah lumpur, memisahkan padatan yang terlarut, mengurangi konsentrasi minyak dan lemak, meningkatkan efisiensi instalasi flotasi dan filtrasi, serta mengoksidasi warna dan racun.

Beberapa kelebihan proses pengolahan kimia antara lain dapat menangani hampir semua polutan anorganik, tidak terpengaruh oleh polutan yang beracun atau teksik, dan tidak tergantung pada perubahan konsentrasi. Namun, pengolahan kimia dapat meningkatkan jumlah garam pada effluent dan meningkatkan jumlah lumpur.

Netralisasi

Netralisasi adalah reaksi antara asam dan basa menghasilkan air dan garam. Dalam pengolahan air limbah, pH diatur antara 6,0 -9,5. Diluar kisaran pH tersebut, air limbah akan bersifat racun bagi kehidupan air, termasuk bakteri.

Jenis bahan kimia yng di tambahkan tergantung pada jenis dan jumlah air limbah serta kondisi lingkungan setempat. Netralisasi air limbah yang bersifat asam dapat menambahkan Ca(OH)2 atau NaOH, sedangkan bersifat basa dapat menambahkan H2SO4,HCL.

Presipitasi

Presifitasi adalah pengurangan bahan bahan terlarut dengan cara penambahan bahan bahan kimia terlarut yang menyebabkan terbentuknya padatan-padatan. Dalam pengolahan air limbah, presifitasi digunakan untuk menghilangkan logam berat, sulfat, fluoride dan fosfat.

Koagulasi dan flokulasi

Proses koagulasi dan flokulasi adalah konversi dari polutan–polutan yang tersusfensi koloid yang sangat halus didalam air limbah, menjadi gumpalan–gumpalan yang dapat diendapkan, disaring, atau diapungkan.

Partikel koloid sangat sulit diendapkan dan merupakan bagian yang besar dn polutan serta menyebabkan kekeruhan. Untuk memisahkannya, koloid harus diubah menjadi partikel yang berukuran lebih besar melalui proses koagulasi dan flokulasi

 

Dalam Proses Pengolahan Kimia, kami dari PT banyu Biru siap untuk berkerja sama bagi Industri – industri yang membutuhkan, yang akan dikerjakan dengan maksimal dan memenuhi standar dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah.

Hubungi :

(Fivdika Heyden)

0811 2345 986
0815 7339 9999

Proses Koagulasi – Flokulasi

Proses Koagulasi – Flokulasi

Proses koagulasi – flokulasi merupakan salah satu cara pengolahan limbah cair untuk menghilangkan partikel-partikel yang terdapat didalamnya. Koagulasi diartikan sebagai proses kimia fisik dari pencampuran bahan koagulan ke dalam aliran limbah dan selanjutnya diaduk cepat dalam bentuk larutan tercampur. Flokulasi adalah proses pembentukan flok pada pengadukan lambat untuk meningkatkan saling hubung antar partikel yang goyah sehingga meningkatkan penyatuannya (aglomerasi)

Prinsip penjernihan air adalah dengan menggunakan stabilitas partikel-partikel bahan pencemar dalam bentuk koloid. Stabilitas partikel-partikel bahan pencemar ini disebabkan: a. Partikel-partikel kecil ini terlalu ringan untuk mengendap dalam waktu yang pendek (beberapa jam). b. Partikel-partikel tersebut tidak dapat menyatu, bergabung dan menjadi partikel yang lebih besar dan berat, karena muatan elektris pada permukaan, elektrostatis antara muatan partikel satu dan yang lainnya. Stabilitas partikel-partikel bahan pencemar ini dapat diganggu dengan pembubuhan koagulan. Dalam proses penjernihan air secara kimia melibatkan dua proses yaitu koagulasi dan flokulasi (Alearts & Santika, 1984). Read more

Jual Produk Koagulan PT. Banyu Biru Berkah Sejati

Jual Produk Koagulan PT. Banyu Biru Berkah Sejati  

Efisiensi dari penggunaan aluminium sulfat cair sebagai koagulan yang digunakan oleh industri terkait yang membutuhkan dari segi biaya produksi dan dari kualitas air yang diperoleh.

Serta dapat ditentukan dosis dan waktu penggunaan aluminium sulfat cair yang tepat padaproses koagulasi. Karena penggunaan aluminium sulfat cair sebagai koagulan tersebut sebagai upaya dalam efisiensi dalampenggunaannya.

aluminium sulfat cair itu sendiri terbuat dari campuran alumina (alumina basah atau alumina kering) dan asam sulfat.

BFC series

Koagulan Penjernih Air

Keterangan     : BFC adalah koagulan penjernih air bersih atau koagulan penjernih air limbah dengan basic Alum.

Koagulan BFC sangat cocok digunakan untuk Instalasi Pengolahan Air Bersih dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri untuk memperoleh koagulasi maksimal, biaya murah dan sangat efektif untuk mereduksi warna, COD, BOD, TSS, TDS, dan kadar pencemar lainnya.

Harga                 :  SANGAT MURAH, NEGO SESUAI JUMLAH

Pengiriman     : 5 – 20 TON / PENGIRIMAN

Negara asal     : Indonesia Read more

Jenis Koagulan dan Flokulan

 

Koagulasi

Penambahan bahan kimia (koagulan)pada proses koagulasi dengan pengadukan cepat, memberikan kesempatan kepada koagulan untuk membentuk inti flok yang berasal dari partikel  koloid yang ada dalam contoh air.

Faktor-faktor yang mempengaruhi koagulasi :

1.Pemilihan bahan kimia

Pemilihan koagulan dan flokulan pembantu, merupakan satu program lanjutan dari percobaan dan evaluasi yang biasanya menggunakan Jartest. Seorang operator dalam pengetesan untuk memilih bahan kimia, biasanya dilakukan di labolatorium.

 

Untuk melaksanakan pemilihan bahan kimia, perlu pemeriksaan terhadap karakteristik air yang akan diolah yaitu:

  • Suhu
  • Ph
  • Alkalinitas
  • Kekeruhan
  • Warna

Read more